23 Agustus 2009

Merasakan goyangan yang lembut di bis malam Malang Indah Bisnis RS
non-AC Denpasar-Malang

Lama sudah penggemar bis dari Malang tidak touring naik bis. Kali ini, Frans dan Andi BisMania Malang Raya touring naik bis dari Denpasar menuju Malang. Kami berada di terminal Ubung mulai pukul 12.00 wita. Selama di sana kami ingin menikmati suasana terminal bis yang tidak kami jumpai saat di Pulau Jawa khususnya Malang. Namun sayang, hujan turun dengan lumayan deras. Padahal siang itu sudah banyak bis yang parkir di jalur pemberangkatan.  Niat untuk memoto bis jadi urung kami lakukan. Beberapa menit kemudian akhirnya hujan reda, berburu poto bis pun kami lakukan.
Suasana di Terminal Ubung Denpasar, 10 Desember 2008
Siang itu di terminal Ubung bis-bis AKAP yang parkir di jalur antara lain Lorena MB OH 1521 model selendang karoseri Adi Putro, Pahala Kencana Hino RK euro II karoseri Tentrem model Jupiter, Kramat djati model selendang atau new setra karoseri Adi Putro, dan yang jarang kami lihat yaitu bis Safari Dharma Raya OBL model Vanhool karoseri Adi Putro mesin Scania. Bis-bis lain yang sudah parkir di sana ada Santoso Hino RG dan Zena mesin Mitshubishi RM (mesin belakang), keduanya tujuan Surabaya. Beberapa puluh menit kedepan bis-bis AKAP tersebut berangkat menuju kota tujuan masing-masing.
Kami rencananya akan melakukan perjalanan pulang naik bis ke Malang secara estafet, melalui Jember kemudian oper bis ke Probolinggo hingga Malang. Di jalur parkir bis ada bis Gunung Harta mesin Hino AK 1 J full AC seat 2.2 yang konon tarif ekonomi di kaca depan tertempel tulisan Jember. Wah ini menurut kami menggoda dan harus dicoba.
Tidak mujur, kata pengurus bis Gunung Harta bis yang kami maksudkan tadi ternyata berangkatnya sore hari sekitar jam 17.00 wita. Wah, sayang sekali kami pun tidak jadi naik bis Gunung Harta full AC itu. Soalnya pertimbangan kami, kalo bis Gunung Harta ke Jember tadi berangkat siang kami jadi numpang. Namun, karena berangkatnya petang akhirnya tidak jadi naik mending naik bis langsung ke Malang saja.
Hati Frans sangat gembira ketika berada di P. Bali
Sembari bengong dan lihat-lihat bis di terminal Ubung, kami pun akhirnya sepakat untuk naik bis malam langsung tujuan Malang.  PO Malang Indah yang merupakan bis asli Malang jadi incaran kami, karena penasaran dengan cerita orang-orang yang bilang kalo bis Malang Indah itu larinya lumayan kencang tidak kalah dengan bis malam lainnya. Kami ingin membuktikannya apakah yang diceritakan orang-orang itu benar atau tidak?
Pukul 14.00 wita akhirrnya kami menuju loket penjualan tiket bis malam Malang Indah tujuan Malang. Oleh pengurus Malang Indah terminal Ubung kami diberikan pilihan kelas, ada yang AC eksekutif ongkosnya Rp95.000,- dengan fasilitas full AC, seat 2.2 dengan recleaning seat, hiburan musik dan video serta toilet, dengan bis mesin Hino RK turbo karoseri Tentrem. Kelas lain yaitu bisnis RS seat 2.2 non AC ongkosnya Rp75.000, dan Patas non AC seat 2.3. Kami berdua memutuskan untuk beli tiket bis malam Malang Indah yang Bisnis RS 2.2 non AC, namun berdua kami ditarik ongkos Rp155.000,-. Namun saying, tempat duduk dengan deretan terdepan sudah diisi. Jadinya kami ambil nomor bangku 5 dan 6. Setelah tiket ditangan, kami harus menunggu hingga jam bis berangkat pukul 17.00 wita.
Waktu keberangkatan masih lama, kami kembali mengamati dan menikmati suasana terminal Ubung. Pemadangannya ya liat bis-bis yang datang di terminal Ubung. Rata-rata dari Gilimanuk dan Jember, seperti PO Megah, Lintas Samudera, Gunung Harta bomel, Akas Asri, Citra Wisata Mandiri (CWM), Indonesia Abadi, dan bis PT KAI.
Bis PT KAI B.Wangi-Denpasar P. p.&
Indonesia Abadi Surabaya-St.Bondo-D.Pasar P.P.
Siang menjelang sore beberapa bis malam tujuan Yogyakarta, Semarang, Tulungagung, Kediri, Surabaya dan Malang sudah pada berdatangan. Ada bis Safari Dharma Raya OBL OH 1525 seri S, Muji Jaya Oh 1518/XBC euro III gambar mobil balap F1 tujuan Semarang, bis-bis tujuan Yogya; Sedya Mulya karoseri Tugasanda, Tami Jaya Hino RG, Gunung Harta dan Restu Mulya. Bis-bis tujuan Tulungagung atau Kediri juga pada parkir, ada Gunung Harta, Bali Lintas Dewata/Baruna, dan Setiawan.


Bis-bis tujuan Ke Semarang&Surabaya
Semakin sore bis-bis tujuan Surabaya dan Malang juga pada berdatangan untuk megisi jalu pemberangakatan dan posisi parkir agar terlihat oleh calon peunumpang. Bis-bis tujuan Surabaya dan Malang yang parkir diantaranya ada Medali Mas, Zena, Al Mubarok, Utama Lovina, Bali Perdana, Wisata Komodo, Restu Mulya, Megah, Santoso, pasukan Gunung Harta dan Malang Indah. Tampak terlihat para pengurus masing-masing PO berlomba mencari dan menawari kepada para calon penumpang.
Bis Malang Indah yang kami tumpangi
Bis Malang Indah yang sedianya akan kami tumpangipun juga sudah parkir di jalur. Kami dan penumpang lainnya naik bis untuk menempati urutan nomor tempat duduk masing-masing meski bis dalam keadaan mesin mati. Bis Malang Indah yang kami tumpangi cukup bagus. Bis nya berkaroseri Tentrem, total seat 43, dan yang lumayan bikin heboh bagi kami TV LCD nya merek LG 21”model Sleek Design. Namun, meski bodinya baru ternyata bis Malang Indah yang kami tumpangi ternyata bermesin dan berchasis Hino AK Ranger tahun 2002 eks bis Restu bomel Malang-Surabaya.


TV LCD
Dengan membawa penumpang sebanyak 35 orang bis Malang Indah bisnis RS non AC, meninggalkan terminal Ubung pukul 17.15 wita untuk berangkat menuju Malang. Rupanya bis-bis malam tujuan Surabaya dan Malang rata-rata serentak berangkat ketika petang tiba. Jadinya iring-iringan deh, bis Malang Indah kami harus rela didahului oleh Malang Indah Full AC karoseri Tentrem mesin Hino RK, yang konon eks Eka Cepat, di daerah Tabanan. Melewati jalanan Bali yang berkelok-kelok degan disertai tikungan tajam dan jalan menanjak membuat setiap pengemudi harus ekstra waspada. Jalanan di Pulau Bali rata-rata ngepres saat berpapasan dengan dari arah berlawanan. Apalagi saat itu hujan mengguyur sepanjang perjalanan.

Tiba di pelabuhan atau darmaga penyeberangan Gilimanuk, Jembrana Pulau Bali sekitar pukul 20.00 wita. Bis Malang Indah kami parkir dan mengantre untuk masuk kapal Ferry. Di kapal Ferry kami berdua turun dari bis dan naik ke atas dek kapal untuk menikmati suasana kapal. Penyeberangan memakan waktu sekitar satu jam. Sejam berada di kapal akhirnya kami kembali ke Pulau Jawa dan kami kembali menyesuaikan waktu dari wita menjadi wib.
Ada tiga Bis dalam satu kapal, semuanya tujuan Malang dari Denpasar
Perjalanan darat naik bis kembali kami nikmati, rute yang dilewati dari Ketapang, Alas Bulu, alas Bajulmati yang lumayan panjang dan sangat gelap jika malam hari, Asembagus, Situbondo, kawasan Pantai Pasir Putih Indah, dan Besuki. Bis malam Malang Indah yang kami tumpangi berhenti untuk istirahat dan mendapatkan service makan di RM Setia Banyuglugur, Besuki. Lumayan akhirnya dapat jatah makan malam juga, diantara menu yang dipilihkan yaitu nasi rawon, soto dan campur kami berdua memilih nasi soto ayam dengan minuman teh manis hangat.

Lima belas menit bis istirahat para penumpang kembali naik ke bis Malang Indah dan bis kembali berangkat melanjutkan perjalanan menuju Malang. Sebelum berangkat Pak kernet bertanya satu persatu kepada setiap penumpang menanyakan turunnya di mana. Sesaat setelah bis kembali melanjutkan perjalanannya, perut kami terasa kenyang hingga akhirnya kami pun tertidur. ZZzzzzZZ...Zz.Z..zzz....nggikkk...GrOggg..gRoG.. ssstt.. Walah.. Si Frans ngorok. Ceess...cesSs..jess... Wah, si Andi ngiler.
Gaya mengemudi Pak Toyo yang halus dan goyangan nan lembut 'gronjalan' di jalan pun tidak kami rasakan membuat kami nyaman dan akhirnya tertidur lelap. Terbangung karena mendegar suara Pak Muctar, asisten pengemudi berteriak, “Yo ... yang turun Purwosari persiapan!!” sahutnya kepada penumpang yang rata-rata tertidur lelap.  Eh,tahu-tahu sudah sampai di Purwosari, jalan raya Surabaya-Malang. Wah, nyaman sekali Pak Toyo pengemudi bis Malang Indah yang kami tumpangi. 

Pukul 03.45 wib bis Malang Indah yang kami tumpangi dari Denpasar tiba dengan selamat di terminal bis Arjosari Kota Malang dan usai sudah perjalanan naik bis Frans dan Andi dari penggemar bis di Malang. Inginnya merasakan naik bis banter berkesan ugal-ugalan ternyata malah bis nyaman nan kalem yang kami rasakan semalam bersama Malang Indah Bisnis RS 2.2 Non-AC. Sampai jumpa pada cerita naik bis dikesempatan lainnya.

Tidak ada komentar: